Minggu, 03 April 2011

Febby Tan: Multitalenta Tanpa Narkoba

Menyenangkan adalah bertemu dengan seorang anak muda yang energik, kreatif, punya banyak kabisa dan memiliki cara pandang yang cerdas. Itulah yang terjadi saat kami bisa mengenal bahkan berbincang-bincang dengan seorang Febby Iriani Tan a.k.a Visualgroove. Mahasiswi Binus International yang juga berprofesi sebagai seorang grafis/web designer muda asal Jakarta. Sebagai seorang grafis/web designer Febby tidak bisa dipandang sebelah mata, sejak tahun 2007 Febby sudah memulai portofolionya dengan banyak klien dari dalam dan luar negeri baik individu maupun agensi. Sedangkan kariernya di dunia musik pun cukup bersinar sebagai penggebuk drum perempuan di beberapa band dan project musik lainnya. Sebuah pencapaian luar biasa yang patut diacungi jempol untuk seorang mahasiswi angkatan 2008. Mau tau cerita Febby Tan tentang Narkoba dan cara ia bersenang-senang? Simak bincang-bincang kami di bawah ini.



(DFY): Halo Febby, sedang sibuk apa sekarang? Masih bermain drum dan ngeband kah?
 
(Febby): Haloo :) Saya sekarang lagi kerja praktek di sebuah post production house di daerah Jakarta Selatan, sambil terus jalanin ngerjain beberapa projek freelance. Bermain drum dan ngeband masih, bareng band saya yang sekarang, SOULFLOU.
(DFY): Selain menggeluti dunia design grafis, juga adalah sebuah pilihan yang agak tidak biasa untuk seorang perempuan bergaul dengan drum dan musik (khususnya musik keras yang kamu lakoni). Kalau tidak keberatan bercerita, apa sih yang melatarbelakangi kamu ada di bidang itu?

(Febby): Sebenernya saya sudah mulai main instrumen dari umur 4 taun. Startnya dari electone (semacam organ gitu - agak kurang eksis ya alat ini dibandingkan dengan sodara-sodaranya seperti piano atau keyboard). Sempet labil nyoba belajar instrumen lain seperti gitar sama bass, tapi ngerasa paling cocok di drum. Kalo soal musik keras, itu diawali dari pertemuan saya dengan seorang gitaris metal cewek, Prisa Adinda, yang kebetulan lagi nyari drummer untuk bandnya, Vendetta. Vendetta itu konsepnya "all-girl metal band". Jadi satu band isinya cewek semua dan mainnya musik metal. Kami bertemu di Youtube. Saya kontak dia, dia melihat channel saya. Lalu gabung lah saya ke band itu taun 2009. Saya awalnya emang suka lagu rock, tapi baru bener-bener ngulik lagu death metal sejak masuk Vendetta.

(DFY): Who's your biggest inspiration, anyway?

(Febby): Susah nih pertanyaannya hahaha. Terlalu banyak nama yang bisa saya sebut, dan mereka semua menginspirasi saya di bidang yang berbeda-beda, dan dalam keadaan yang berbeda-beda juga. Tapi inspirasi terbesar saya adalah kedua orang tua saya. Mereka adalah tipe pemimpin, pekerja keras, dan berdedikasi tinggi. Saya pengen jadi seperti itu juga di karir saya ke depannya :)

(DFY): Ngomong-ngomong, apakah kamu pernah punya pengalaman dengan drugs (secara langsung maupun tidak langsung)? 

(Febby): Ada. Satu pengalaman yang bikin saya trauma selamanya untuk dekat sama drugs dan temen-temennya. Dulu saya pernah tinggal sama saudara. I was around 5-6 years old, and they are like 20 something. Saya waktu itu nggak inget betul gimana prosesnya (karena masih kecil banget). Yang saya inget, ada satu fase dimana mereka berubah. Dari yang hobinya main sama saya, mereka jadi suka marah-marah, hobinya ngunci diri di kamar, dan kalo dibuka, kamarnya bau asap. Barang-barang di rumah jadi sering hilang. Waktu itu Narkoba belum se-hype sekarang. Kami (keluarga) bener-bener nggak menduga bahwa mereka 'kena'. Sampai suatu ketika rumah didatengin polisi, katanya saudara saya beserta temen-temennya ditangkap saat lagi pesta putauw. Ternyata barang-barang di rumah yang hilang dijual untuk beli obat. Saya, yang baru masuk SD dan gak tau apa-apa, ikut ke kantor polisi. Saya 'dipaksa' menyaksikan keadaan di kantor polisi. Nggak enak banget rasanya berada di sana. Bercampur dengan para kriminal-kriminal lainnya. Saya melihat sendiri mereka sakaw, tiduran meringkuk di lantai sambil teriak-teriak kesakitan. 

Singkat cerita, selesai urusan dengan polisi, mereka dibawa ke panti rehab sama keluarga. Saya datang juga ke RSKO (Rumah Sakit Ketergantung Obat, red). Menyaksikan orang-orang di rumah sakit itu diperlakukan seperti orang gila. Tangan-kakinya diikat. Disuntik obat penenang setiap beberapa jam sekali. Setelah sekian waktu, mereka keluar dari panti rehab dengan predikat udah sembuh dari ketergantungan narkoba. Kembali ke lingkungan yang lama, mereka kena lagi. Lebih parah kali ini ! Gak cuma secara emosional mereka yang berubah, secara fisik juga berubah. Tambah kurus. Di tangannya banyak bekas suntikan. Biru-biru, jauh dari mulus. Sekarang mereka udah nggak tau ada di mana. Keluarga hilang kontak.

Sejak itu saya bersumpah nggak mau deket-deket sama drugs maupun hal-hal kecil lainnya yang bisa mengarah ke sana.

(DFY): Pandangan tentang Narkoba di mata seorang Febby Tan?
 
(Febby): Narkoba adalah cara terbaik untuk membuang waktu dan merusak hidup. Saya yakin kalian semua udah sering denger, dan orang banyak bilang, bahwa Narkoba itu "kesenangan sementara", "jerat setan", "sekali masuk sulit keluar". Nggak ada lagi kata-kata yang lebih tepat dari itu. Jumlah orang yang selamat dari Narkoba jauh lebih kecil daripada mereka yang berakhir di kuburan. Well, saya tau kita semua akan berakhir di kuburan, tapi masih banyak cara mati yang lebih baik.

(DFY): Menurut pendapatmu apakah sejarah sebuah genre musik, reggae atau dub music misalnya (yang sangat kental dengan "marijuana") akan berkurang esensi atau feel musiknya bila saat ini dimainkan tanpa pengaruh marijuana atau jenis drugs lainnya?
 
(Febby): Justru menurut saya, jangan merusak esensi musik dengan drugs. Music is music. Main musik sendiri sudah menyenangkan, nggak usah dikotori sama apa-apa.

(DFY): Beri tahu kami cara kamu bersenang-senag (tanpa drugs tentunya)

(Febby): Saya melakukan cara bersenang-senang orang normal, seperti: menonton live band, main musik, dan menghibur orang. Tapi esensi bersenang-senang buat saya pribadi adalah berada di ruang kerja saya, sendirian, di depan laptop dan ditemenin kopi.

(DFY): Apa yang ingin kamu katakan untuk teman-teman di luar sana yang saat ini masih pake drugs?

(Febby): Berhenti dari kecanduan itu emang nggak gampang. Saya pernah menyaksikan orang yang sudah rehab, dinyatakan bersih, lalu balik lagi jadi pengguna. Jadi kalo lo mau bener-bener berhenti, jangan takut minta support dan perlindungan dari orang-orang yang deket sama lo.

Follow her Twitter: @febbytan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar